Sabtu, 31 Maret 2012

Belajar dari orang tionghoaKejadian demo besar besaran menolak kenaikan BBM kemarin ngingetin aku tentang demo besar-besaran yang terjadi taun 1998, dimana para demonstran melakukan hal yg bagi aku "diluar akal sehat". Kejadian itu ga cuma orasi di depan kampus di depan gedung DPR tapi juga di sepanjang jalan dengan membakar semua toko dan menjarah barang-barang yang ada di dalamnya terutama milik orang-orang tionghoa. Di depan toko di coret-coret dengn tulisan "Pribumi Asli" di mana ini sudah menyngkut sara dan tentunya merugikan kaum tionghoa itu sendiri. aku sendiri ga begitu ngerti kenapa sih hal itu sampe kejadian padahal masalah utamanya cuma nuntut presiden Soeharto turun.Terlepas dari latar belakang terjadinya demo itu yang jujur aku dewe juga ga ngerti, toh aku jg ga mau bahas tentang demonya kok. jadi ceritanya gini, aku tuh penasaran banget kenapa sih orang tionghoa itu jago banget bisnisnya. selama penglihatan saya (setidaknya di solo aja) ga ada orang tinghoa yang kere, ya walopun mungkin ada dan aku ga ngerti. Dulu pernah sih aku mikir negatif mengenai keberadaan tionghoa ya sebabnya karena ada demo itu, tapi setelah aku telisik lebih jauh, ternyata kaum ini sungguh kaum yang bisa dijadikan contoh dalam berbisnis (setidaknya bagi aku pribadi). saking penasaran dan kagumnya aku terhadap budaya bisnisnya kaum tionghoa ini, aku sempet pernah mikir buat bikin skripsi tentang bisnisnya orang tionghoa ini hehehe..tapi ga mungkin lah, secara guweh anak ekonomi pertanian -____-

pemaparan tentang kaum tionghoa di bawah ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil searching2 yang dirangkum. jadi tetap pada jargon blog si amink, menerima saran tidak menerima kritik, my blog my rule! hahaaa

1. mereka sukses karena tekun
 bapakku dulu pernah bilang pas terima rapot dan mendapati nilaiku jelek, "gak papa nilai kamu skrg jelek, yang penting kamu tekun". yap bagi saya ketekunan itu gak terbantahkan. ketekunan dan kesabaran itu satu paket yang gak terpisahkan. orang-orang tinghoa memang terkenal tekun. tak sedikit dari mereka yang memulai usaha dari warung sssssss (sangat sederhana sekali sehingga selonjor saja susah) dan sekarang punya toko dimana-mana. itu semua berawal dari ketekunan. ada seorang tetangga rumah eyang saya. dia orang tionghoa, dulunya kata ibuku dia tinggal dirumah petak di dalem gang yang keciiil banget, trus dia buka toko onderdil gitu, makin lama usahanya makin gede, dan katanya sih sekarang pemasok onderdil di toko2 di solo tu ya tetangganya eyang itu tadi. rumahnya yang dulu rumah petak sekarang jadi rumah gedong dengan ruko di depannya. mobilnya ga keitung deh ada berapa, tiap aku liat mereka keluar dari rumah, gak pernah deh namanya ngeluarin mobil yang sama, pasti mobilnya ganti2! jadi pengen :3banyak yang bilang orang tionghoa itu pelit. padahal aslinya bukan pelit, tapi mereka rela hidup susah dulu, buat ngerintis usahanya. 

2. mereka konsisten
orang tionghoa pandai membaca peluang pasar yang ada, jadi kebanyakan dari mereka jual apa yang bener-benerdibutuhin orang-orang kayak perabot rumah tangga, furniture, elektronik macem2 deh. walopun pasaran lagi sepi ya mereka tetep jualan, karena mereka berpikiran bahwa suatu saat pembeli pasti butuh barang mereka. ga kayak orang2 pada umumnya yang sepi dikit langsung putus asa akhirnya brenti. ato gak latah, lagi booming ini, ikut jualan ini, lagi booming itu ikut jualan itu, akhirnya putus dah tu ditengah jalan.. :3

3. mereka pandai berinteraksi dengan konsumen
ga tau kenapa ya, tiap orang2 tionghoa ini nawarin produknya selalu ada magnet yang narik gitu, karena mereka ga pake unsur "maksa", "unsur resek", dan mereka menggunakan pendekatan inerpersonal dengan baik. ini pengalaman saya sendiri, mereka memberikan servis terbaik kepada konsumennya. saya punya mitra seorang pemasok barang dagangan saya, dia orang tionghoa, tiap mau ambil barang di tempat dia nih, dia selalu usaha gimana caranya biar aku gak kesusahan bawa barang yang banyak itu. saya juga pernah dulu waktu SD mau beli radio di salah satu toko elektronik yang pada masa itu belom terlalu besar, yang punya toko orang tionghoa baik banget, kliatan dia gampang akrab sama customernya, disana bapak sama ibuku asik ngobrol sama yang punya toko itu sambil tawar2an harga, pas mau pulang yg punya toko bilang gini sama aku : "kamu udah dibeliin radio sama bapak ibu sekolahnya harus pinter lho ya, nanti kalo udah gede harus sukses, janji lho!" gitu kata si om pemilik toko. dan kata2 itu masih tak inget sampe sekarang hehehe..

4. mereka berani mengambil resiko yang besar
kata motivator-motivator yang sering tak baca di twitter nih, "resiko besar, penghasilan juga besar, resiko kecil, penghasilan juga kecil". yak itu benar sekayiii :*menurut pengamatan si amink, kebanyakan orang-orang tionghoa berdagang partai besar kalo gak ya berdagang barang-barang besar. gak jarang yang aku temui, mereka menjadi supplier bahan baku, atau toko-toko retail kalo gak ya dagang barang-barang mahal kayak barang elektronik, perabot, furniture dll. dan resiko lebih besarnya lagi nih, kadang mereka jual barang-barang itu dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran. alhasil ada gula ada semut, semua pembeli datang padanya. jeng..jengg...!mungkin ini nih yang bikin orang iri sama kaum ini akhirnya berburuk sangka deh, yang dibilang ngrebut lahan orang lokal lah, pake pesugihan lah. harusnya sebagai orang lokal yang cerdas kita ga usah deh iri-irian. kalo kita punya pola pikir dan pola kerja kayak mereka kita bisa juga kok sukses. 

5. mereka pantang menyerah
lihat sendiri kan kejadian tahun 1998? toko2 terutama toko cina dibakar habis trus barang-barangnya dijarah pendemo trus ditulisin, ASLI PRIBUMI. apa terus mereka sekarang ini jadi kere? apa mereka gak punya usaha lagi? apa terus anak cucu mereka juga ikutan kere? apa terus mereka memusnahkan diri? jawabannya GAK! mereka malah makin jaya sekarang! beneran! liat aja luwes grup, dulu tokonya dibakar habis sampe beberapa tahun atau bulan *saya kurang ngerti* toko itu gak beroperasi akhirnya toko itu beroperasi lagi bahkan sekarang cabangnya lebih banyak :3contoh lain inspirator wanita favoritku Merry Riana, dulu waktu kerusuhan 1998 orang tuanya mengirimnya ke Singapore, padahal keluarganya adalah keluarga pas-pasan. di sana Merry berusaha merintis Merry Riana Organization dan berpenghasilan 1juta dollar di usia 26 tahun WOW!contoh diatas merupakan gambaran betapa kaum tionghoa bisa bertahan hidup bahkan menjadi KAYA di kondisi sulit sekalipun.

6. Budaya bisnis yang mengakar kuat
kalo kata orang-orang awam nih "yang muda yang gak dipercaya" ini gak berlaku buat orang tionghoa. di umur yang masih piyik mereka udah diajarkan orang tuanya berbisnis dengan dilibatkannya dia dalam usahanya. gak jarang saya nemuin anak-anak tionghoa berseragam SMP bahkan SD ngebantu orang tuanya jaga toko. Dulu waktu SD aku punya temen les, orang tinghoa, tiap pulang les dia selalu buru-buru pulang, "mau bantu mama jaga toko, mama ga ada temennnya" katanya. contoh lain nih, supplier keripikku umurnya mungkin sekitar 15-18 taun, tapi dia udah dipercaya ayahnya buat jadi supplier, padahal diumur segitu aku masih suka klayaban di grenmol tiap pulang sekolah :3

itu tadi pandangan saya tentang hebatnya bisnis orang Cina atau tionghoa. Sebenernya masih banyak sih hasil hasil searching, tapi berhubung saya kurang paham dan takut dibilang sotoy jadi segini aja deh :p 

 banyak yang bilang kalo mereka itu kaum ansos dan maunya gabung ya sama orang2 kaumnya aja, padahal sebenernya gak juga sih, banyak kenalan-kenalanku orang tionghoa orangnya baik-baik dan enak diajak ngobrol. justru menurutku yang bikin mereka terkesan ansos ya orang-orang lokal itu sendiri, yang suka main SARA. alhasil si kaum tinghoa ini mengasingkan diri dari orang2 lokal karena ngerasa gak nyaman dengan pelakuan berdasar SARA itu tadi. itu hipotesisku doank sih, tapi kyknya mendekati bener deh hehehe

oke saya sudah ngantuk nih, ga usah pake kata-kata penutup yah! dadah readers
*end chat*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar