Jumat, 04 Maret 2011

2 bata cacat

saya akhir-akhir ini terinspirasi oleh buku yang saya baca berjudul "cacing dan kotoran kesayangannya" karangan seorang biksu bernama Ajahn Brahm. buku yg benar-benar top menurut saya, dari gaya bahasanya, penyampaiannya, dan humor-humor yang mendidik ada disana. tapi sayang sekali karena kesibukan saya yang lumayan padat jadi saya belum selesai membacanya, jadi saya belum bisa bikin resensi.

salah satu bagian dari buku ini yang paling selalu saya ingat, (saya lupa judul part-nya) heheh

saya ceritakan garis besarnya saja yaaa saya gak pegang bukunya soalnya ... :)
ada seorang biksu yang membangun sendiri kuilnya, secara dia adalah seorang biksu dia tidak begitu paham mengenai cara membangun bangunan yang baik. namun dengan ketekunannya bangunan kuil itu sudah hampir jadi, tapi ia tersadar bahwa ada satu dua bagian bata yang tidak tersusun dengan baik. sudah terlanjur,apa mau dikata semen perekat bata itu sudah mengeras dan untuk memperbaiki dua bata yang susunannya kurang baik itu otomatis harus membongkar semua bangunan. tapi jika dibongkar sayang, bangunan kuil sudah hampir jadi. akhirnya sang biksu pun melanjutkan membangun kuil tersebut dengan penuh penyesalan, kenapa harus ada 2 bata cacat itu.
akhirnya bangunan kuil pun jadi, namun sang biksu masih merasa kurang puas dengan hasil bangunannya sendiri karena 2 bata cacat itu. pada waktu pembukaan kuil, guru dari sang biksu datang dan melihat-lihat seluruh isi kuil tersebut. kemudian sang guru berkata,"luar biasa, bangunan kuilmu sungguh indah, sempurna!"
sang biksu pun terkejut dengan pernyataan gurunya. "apanya yang sempurna guru?" "ada dua bua bata yang penempatannya kurang sempurna, ini kuil cacat guru". kata sang biksu apatis.
kemudian guru menjawab,"buktinya kuilmu bisa berdiri kokoh bukan? apa yang perlu dikhawatirkan?"
"tak perlulah kau memandang sedikit keburukan ditengahkebaikan yang berlimpah".

apa yg bisa kita ambil dari kisah tersebut?
yap, yang saya tangkap dari kisah tersebut adalah, janganlah sebuah kecacatan kecil menghancurkan langkah kita yang besar.
banyak pasangan bercerai, putus hubungan dalam berpacaran, putus hubungan persahabatan, putusnya tali persaudaraan, retaknya hubungan orang tua dengan anak dikarena mereka hanya melihat "2 bata cacat" yang ada dikehidupan mereka. mereka lupa seberapa sering partner kita membuat kebahagiaan dalam hidup kita karena hanya terfokus oleh kesalahan yang notabene lebih kecil daripada kebahagiaan yang mereka beri.
jadi teman-teman, cobalah untuk selalu bersikap dan berpikir positif, jangan biarkan hal jelek yang kecil membuyarakan kebahagiaan yang telah dilalui bersama orang-orang terdekat kita. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar