Kamis, 14 Juli 2011

bersahabat dengan kegagalan

bulan sudah menunjukan pertengahan juli, itu berarti kehidupan mahasiswa harus rehat sejenak dari rutinitas-rutinitas yang padat dan merayap. pada saat itu pula para mahasiswa berpesta menuai hasil dari apa yg mereka lakukan satu semester ke belakang. tak terkecuali saya. saya pun menuai hasil dari apa yg saya kerjakan selama satu semester yg lalu. dan apa hasilnya?

"saya gagal"

yaap saya gagal lagi. sama seperti semester 2 kemarin, indeks prestasi yang menurun. cuma kali ini saya sedikit beruntung karena turunnya masih dibatas ambang normal. saya sudah kebal menghadapi kegagalan demi kegagalan yang terus saya alami selama 14 tahun saya menuntut ilmu. tapi tetap saja ada rasa sedikit down dalam diri saya. banyak doktrin "positif thinking" yang saya lontarkan pada diri saya ketika saya mengalami kegagalan. siapa sih yang mau gagal??
setiap saya menemui kegagalan yang saya lakukan pertama adalah berkata pada diri saya "biarkan berlalu" toh itu sudah terjadi dan kita tidak bisa mengubah masa lalu. langkah kedua adalah berusaha menguatkan diri  agar terbebas dari rasa bersalah dan minder untuk kemudian berlali sekencang-kencangnya mengejar ketertinggalan. bagi saya, langkah kedua ini merupakan langkah tersulit, karena saya harus melawan semua anggapan orang.

berlali sekencang apapun walaupun tidak akan pernah melampaui si nomor 1, setidaknya saya mencoba untuk  berada sejajar. pernah suatu ketika saya berpikir bagaiamana ya rasanya jadi ranking 1?? bagaimana rasanya punya IP cumlaude??
ahhh sekilas memang hanya impian saja, tapi tidak ada yg tidak mungkin kan? hehehe

yang saya sesalkan disini bukan lah kegagalan saya dalam belajar yg banyak dikatakan orang-orang, yg mungkin, maaf. sok tau tentang cara belajar.
setiap orang punya cara belajar masing-masing dan saya rasa saya sudah maksimal dalam belajar. jadi kalo boleh jujur saya krang setuju dan kurang suka dengan orang-orang yg berkata "sudahlah, mungkin kamu belum maksimal mungkin dalam belajar". itu hanya membuat orang yang anda hibur malah menjadi semakin dongkol. percayalah semua orang punya cara belajar masing-masing dan itu tidak bisa disalahkan ataupun dibenarkan. mungkin kata-kata yg pas untuk menghibur orang gagal adalah "kita coba peruntungan berikutnya" hahaha

dengan kegagalan ini saya merasa gagal dalam memimpin diri saya sendiri. bapak saya berkata "kurangi tuh kegiatanmu". dan saya berkata dalam hati " what?? kegiatan yang saya ambil ini udah harga mati, gak bisa ditinggalin!" dari sini saya malah semakin tertantang. bagaimana saya harus memperbaiki pengaturan waktu. saya semakin tertantang bagaiamana saya harus melawan rasa malas saya dengan memperbanyak kegiatan. *ketawa setan*
bidang akademik saya memang tidak menonjol, tapi apakah dengan mengurangi kegiatan akademik saya juga akan menonjol?? ga ada yg bisa jamin!
saya ebrusaha menutupi kekurangan saya ini dengan menonjolkan kemampuan saya di bidang lain. dengan begitu kekurangan saya sedikit tertutupi. yang terpenting adalah bagaimana kita memimpin diri sendiri, kalo mimpin diri sendiri aja ga bisa gimana kelak kita bisa jadi pemimpin? betul??

pelajaran yang saya dapat dari sebuah kegagalan adalah, bagaimana kita bersahabat dengan kegagalan bukan menghindari kegagalan. kalau kita bersahabat dengan kegagalan tidak mungkin kegagalan akan merugikan kita karena kegagalan tersebut adalah sahabat saya. tapi kegagalan bisa membukakan mata kita tentang banyaknya pelajaran yang dapat kita ambil dalam hidup ini.
bila dianalogikan, sahabat yang tidak pernah "nikung" buat ngerebut pacar kita dan membuat kita sakit hati, tapi sahabat akan menjadi tempat curhat yang paling nyaman dan dapat memberikan masukan yang baik buat hubungan kita dengan pacar.

ngerti dengan analogi saya? kalo gak ngerti ya derita loe! hahaha
 

Minggu, 03 Juli 2011

mensyukuri kekurangan

 saya kembali membaca buku ini :


kebetulan saya loncat halaman dan membuka sembarang halaman ketemulah halaman yang memuat cerita yang berjudul " Mensyukuri Kekurangan".
ceritanya sebagai berikut, singkat saja :

setelah melangsungkan upacara pernikahan, seorang mertua memanggil menantu lelakinyauntuk berbincang- bincang.
kurang lebih perbincangan tersebut seperti ini :

mertua : kamu mungkin sangat mencintai anak saya dan mungkin kamu berpikir bahwa dialah wanita terhebat di dunia.

menantu : dia begitu sempurna dalam segala hal.

mertua : itulah yang kau rasakan ketika baru menikah, namun setelah beberapa tahun kamu akan melihat lebih banyak kekurangan-kekurangan anak saya. saat kamu mulai menyadari hal itu saya ingin kamu ingat ini , " jika dia tidak punya kekurangan-kekurangan itu, dia mungkin sudah menikah dengan orang lain yang jauh labih baik dari kamu.

begitulah perbincangan yang terjadi antara mertua dan menantu itu. esensi dari perbincangan tersebut adalah menerima kekurangan. dimana kita seseorang sesempurna apapun bentuknya pasti memiliki kekurangan dan itu mutlak tanpa bisa kita pungkiri.
seringkali kita salah kaprah menilai pasangan kita, dimana ketika kita menemukan kekurangan darinya kita malah menghindarinya dan berusaha meninggalkannya. bahkan yang lebih salah lagi kita menuntutnya secara tidak wajar untuk berubah seperti apa yang kita mau. padahal jika kita menilik pada pribadi kita masing-masing, percayalah, kita jauh dari sempurna, bahkan mungkin jauh lebih tidak sempurna dari apa yang kita dakwakan pada pasangan kita.

mengenai kata-kata : "jika dia tidak punya kekurangan-kekurangan itu, dia mungkin sudah menikah dengan orang lain yang jauh labih baik dari kamu" ini merupakan bagian terpenting dari cerita ini, intinya ketika kita merasa klik dengan seseorang dan merasa dia yang terbaik, berusahalah untuk menerima kekurangannya karena bisa jadi anda ditakdirkan untuk melengkapi kekurangannya begitupun sebaliknya, karena jika dia adalah orang yang tidak memiliki kekurang-kekurangan mungkin dia sudah berada di sisi orang lain yang jauh lebih baik dari anda, karena sesungguhnya anda pun juga memiliki kekurangan yang akan dilengkapi oleh pasangan anda.

jadi jika saat ini anda berpikir dan beniat untuk meninggalkannya karena beberapa kekurangan dalam dirinya, coba ingatlah, coba flashback kembali bayangkan ketika anda merasa bahagia disampingnya, berapa kali dia membuatmu tersenyum, bayangkan waktu yg ia korbankan untuk anda agar anda merasa lebih baik ketika anda sedang terpuruk.